Menghafal AlQur'an

Menghafal Al-Qur’an memiliki beberapa keutamaan yang Allah subhanahu wata’ala akan berikan kepada para penghafalnya baik didunia maupun diakhirat kelak

Nyantri

Apa di masuk Pesantren? Nanti hidupku seperti apa? Ah.. pasti kotor

Minggu, 15 September 2019

Masjid Baburrahman


Masjid Baburrahman adalah Sebuah Masjid yang terletak di dalam sebuah Komplek , yaitu Komplek Buah Batu Regency. Jl Terusan Buah batu, Kota Bandung

Masjid Baburrahman memiliki Visi :
  • Bersatu dalam Aqidah
  • Berjamaah dalam Ibadah
  • Toleransi dalam Khilafiyah
  • Bekerja sama dalam Dakwah
Masjid Baburrahman merancang beberapa program dengan konsep manajemen masjid. Program-program tersebut dijalankan oleh ta’mir sebagai langkah strategis dan praktis untuk menjadikan Masjid Baburrahman sebagai pusat peradaban umat. Beberapa penjelasan detail mengenai program-program yang ada antara lain:


           1. Sholat 5 Waktu berjamaah

Alhamdulillah, di Masjid Baburrahman Sholat 5 Waktu, jamaahnya selalu penuh, terlihat dari shaf shaolat yang selalu memenuhi masjid bahkan samapai ke pelataran masjid dan ke lantai dua Masjid.Alhamdulillah, di Masjid Baburrahman Sholat 5 Waktu, jamaahnya selalu penuh, terlihat dari shaf shaolat yang selalu memenuhi masjid bahkan samapai ke pelataran masjid dan ke lantai dua Masjid.
         2. Pembacaan Hadist
 Setelah selesai Sholat fardu, Masjid Baburrahman selalu ada yang membacakan Hadist

         3. Kajian Rutin



Kajian Rutin di Masjid Baburrahman :

  • Rabu ( Ba'da dzuhur )
  • Sabtu (Ba'da Shubuh)
  • Ahad ( Ba'da Shubuh)




         4.Takjil Puasa Senin Kamis 

DKM Baburrahman Selalu menyediakan Takjil bagi yang berpuasa Senin dan Kamis 



  





       5. Jum'at Berkah 
 Setelah selesai Sholat fardu, Masjid Baburrahman selalu ada yang membacakan Hadist
         6. Pembacaan Hadist
 Setelah selesai Sholat fardu, Masjid Baburrahman selalu ada yang membacakan Hadist

Kamis, 14 September 2017

Palestina


Ilmu


Menghafal AlQur'an

Menghafal Al-Qur’an memiliki beberapa keutamaan yang Allah subhanahu wata’ala akan berikan kepada para penghafalnya baik didunia maupun diakhirat kelak. diantaranya: Hafal Al-Qu’ran Merupakan Karunia dari Allah Subhanahu wata’ala, Menghafal Al-Quran serta mengamalkanya merupakan bentuk ketaatan kepada Allah, Penghafal Al-Qur’an mendapat sanjungan dari Allah dan Rasul-Nya, dan lainnya yang akan dijelaskan pada artikel ini.
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, sholawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Menghafal Al-Qur’an dan Sunnah serta mengamalkannya seharusnya ini menjadi cita-cita setiap muslim, serta menjadikannya pedoman dalam hidupnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“ ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ. (البقرة: 2)
Artinya “itulah Kitab (Al Qur’an) yang tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (QS. Al-Baqorah:2)
Pembaca yang mudah-mudahan dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, menghafal Al-Qur’an memiliki beberapa keutamaan yang Allah subhanahu wataala akan berikan kepada para penghafalnya baik didunia maupun diakhirat kelak.
Diantara keutamaannya sebagai berikut:
  1. Hafal Al-Qu’ran Merupakan Karunia dari Allah Subhanahu wata’ala.
قوله تعاليبَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ} ( العنكبوت :49 )
Artinya : “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Ankabut: 49)
Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa kemampuan menghafal dan kemudian hafal Al-qur’an merupakan karunia dari Allah Azza wa Jalla, Maka bagi anda yang diberikan nikmat berupa hafalan Al-Qura’an hendaklah senantiasa bersyukur dan mentadaburinya serta mengamalkan isinya, Dan jadikanlah Al-quran sebagai dasar untuk memahami ilmu teknologi, sains dan bermacam disiplin ilmu yang lainnya.
Di dalam Al-qur’an, Allah telah jelaskan tentang penciptaan manusia, terjadinya hujan, bergantinya siang dan malam bahkan terjadinya alam semesta ini.
  1. Menghafal Al-Quran serta mengamalkanya merupakan bentuk ketaatan kepada Allah.
قوله تعالي: {وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (7)} [الحشر: 7]
Artinya :”Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hasyr:7 )
Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam yang kemudian di ajarkan kepada umatnya, maka merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk menerima dan mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam, baik itu yang menyenangkan maupun hal yang tidak menyenangkan bagi kita.
قوله تعالي: {وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا (36)} [الأحزاب: 36]
Artinya : Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS.Al- Ahzab:36)
  1. Penghafal Al-Qur’an mendapat sanjungan dari Allah dan Rasul-Nya.
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
Artinya :”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
  1. Penghafal Al-Qur’an meraih pahala yang banyak.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُولُ الْم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ.
Artinya :“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya sebuah kebaikan. Dan sebuah kebaikan dilipat gandakan sepuluh kalinya. Saya tidak mengatakan aliflammim sebagai satu huruf tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
  1. Mendapatkan perhatian khusus dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagai mana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat penghafal Al-Qur’an syuhada’ Uhud yang hafizh Al-Qur’an dengan mendahulukan pemakamannya.
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al-Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan yang paling berhak untuk menjadi imam shalat berjama’ah adalah para penghafal Al-Qur’an. Sebagaiman yang diterangkan di dalam sebuah hadis,”yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
  1. Al-Qur’an menjadi Syafa’at bagi penghafalnya di akhirat kelak.
Sebagai mana sabda nabi sallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan Dari Abi Umamah mudah-mudahan Allah meridhoinya. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bacalah olehmu Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”” (HR. Muslim)
Disebutkan juga dalam riwayat yang lain, Dari Nawwas bin Sam’an mudah mudahan Allah meridhoinya. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda, “Di hari Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur’an dan orang yang membaca dan yang mengamalkannya, didahului dengan surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, kedua-duanya menjadi hujjah (pembela) orang yang membaca dan mengamalkannya.” (HR. Muslim)
  1. Menghafal Al-Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga.
Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
  1. Penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat.
Sebagaimana sabda nabi sallalahu alaihi wasallam:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Artinya :“Orang yang mahir membaca al Qur’an bersama malaikat yang mulia lagi taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan berat atasnya maka baginya dua pahala””Dan perumpamaan orang yang membaca Al- Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (HR. Bukhori dan Muslim)
  1. Penghafal Al Qur’an tidak akan merugi.
قوله تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30) } [فاطر: 29، 30]
Artinya :”Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir :29-30)
Maroji’ :
  • Al-Qur’anulkarim
  • Tafsir Al-Banghawi
  • Sahih Bukhori dan Muslim
  • Sunan At-Turmuzdi
  • Sunan Abu Daud
sumber http://kuncikebaikan.com/keutamaan-menghafal-al-quran/

Nyantri

Apa di masuk Pesantren?
Nanti hidupku seperti apa?
Ah.. pasti kotor
Anggapan seperti itu sudah banyak di lontarkan anak jaman sekarang. Mereka tidak tau menahu tentang kehidupan di Pesantren, tetapi sudah menilai secara sepihak tentang pondok Pesantren. Banyak anak yang mendengar kata Pesantren saja sudah takut. Mereka menggangap bahwa hidup di Pesantren membuatnya menjadi kolot dan ketinggalan jaman. Bahkan banyak juga yang beranggapan bahwa masuk Pesantren akan membuat kita cupu dan kuper. Padahal anggapan seperti itu tidaklah benar. Dan di bawah ini adalah beberapa hal yang hanya akan di rasakan oleh seseorang yang sedang nyatri di Pesantren.
1. Hidup di Pesantren akan membuat kita lebih mandiri
Mereka yang memilih tinggal di Pesantren pasti sudah merasakan bagaimana nikmatnya menjadi seorang santri. Karena disana mereka akan belajar hidup lebih mandiri. Seorang santri akan jauh dari orang tua dan keluarga. Mereka hanya tinggal bersama teman sesama santri. Mereka juga akan di bina oleh ustadz ataupun ustadzah. Dalam kesehariannya mereka akan melakukan apapun sendiri. Bahkan mereka di tuntut untuk mengatur keuanggannya sendiri. Hal tersebut akan memberikan pelajaran kepada mereka bahwa kita tidak boleh terlalu bergantung kepada orang lain. Awalnya mereka pasti merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru mereka tempati. Tetapi lama-kelamaan mereka akan menikmatinya . Dan hal tersebut tidak akan membebani kehidupan mereka lagi. Pembelajaran di Pesantren tidaklah sama dengan di rumah. Di Pesantren, kita harus bisa melakukan hal yang mungkin belum pernah kita lakukan sebelumnya. Seperti mencuci baju sendiri, bersih-bersih kamar asrama ataupun piket membersihkan kamar mandi. Selain itu, di Pesantren kita juga wajib menjaga diri kita sendiri apalagi dalam segi kesehatan . Karena hidup di dalam Pesantren kita tidak bisa di awasi oleh orang tua secara langsung.
2. Lebih menghargai waktu
Peraturan yang ada di Pesantren wajib di taati oleh santri. Diantaranya adalah peraturan shalat berjamaah, mengaji, ataupun peraturan batas waktu masuk dan keluar pondok Pesantren. Hal tersebut akan membuat santri lebih menghargai waktu. Mereka akan mengatur waktunya sendiri. Para santri tidak akan menghabiskan waktunya begitu saja karena mereka biasanya memliki segudang aktivitas yang harus di lakukan. Baik dalam Pesantren itu sendiri maupun yang ada dalam sekolah mereka. Untuk keluar pondok pun santri biasanya harus mendapatkan izin terlebih dahulu agar diperolehkan keluar. Dan mereka harus segera kembali ke Pesantren sebelum batas waktu keluar berakhir atau mereka tidak akan di perbolehkan masuk ke dalam asrama. Dari hal tersebut bisa mengajarkan seorang santri agar lebih disiplin waktu. Kalau dirumah, mereka bisa melakukan hal sesuka hatinya. Tetapi tidak dengan Pesantren, mereka harus bisa mengikuti peraturan yang ada di dalamnya.
3. Lebih menyadari bahwa kadang hidup tak seindah yang di bayangkan
Kehidupan di Pesantren tidak melulu menyenangkan. Mereka kadang juga merasakan yang namanya galau dan resah. Mereka tak sering juga merasa tidak kuat dengan keadaan di dalam Pesantren. Tetapi mereka tetap bertahan dan terus menjalaninya dengan kesabaran agar tidak menyesal dikemudian hari. Itu membuat jiwa seorang santri kuat dan tahan banting. Mereka sering kali rindu dengan orang tua beserta keluarganya. Tetapi tidak setiap saat seorang santri bisa bertemu dengan keluarganya. Mereka harus menunggu di jengguk atau saat liburan saja baru bisa melepas rindu. Dengan ini mereka akan lebih menghargai keberadaan orang-orang yang mereka sayangi. Mereka harus berjuang menjalaninya agar mendapatkan hal yang lebih baik lagi. Di dalam Pesantren tak jarang juga mereka harus berbagi dengan teman sesama santri, berbagi tempat tidur, atau berbagi makanan. Mereka biasanya juga harus rela antri bergantian ketika ingin mengunakan kamar mandi. Tapi dari situlah kebersamaan akan terjalin semakin erat. Mereka akan menjadi keluarga baru untuk yang lainnya. Banyak hal-hal yang akan membuat mereka rindu ketika pulang kerumah.
4. Memiliki lebih banyak teman
Seseorang yang memilih untuk tinggal di dalam Pesantren pasti akan rela meninggalkan keluarganya. Tetapi jangan berkecil hati karena mereka akan memiliki lebih banyak teman. Mereka akan mendapatkan pengalaman baru saat kenal dengan sesama santri lainnya. Apalagi biasanya banyak santri yang datang dari berbagai daerah lain. Itu akan memberikan mereka pengalaman yang baru lagi dan kehidupan di Pesantren menjadi semakin beragam. Dari sanalah mereka dapat lebih memahami tentang karakter dari berbagai macam latar belakang. Mereka juga bisa belajar tentang bahasa daerah dan adat dari teman sejawatnya. Akan ada banyak hal yang akan terjadi di dalam Pesantren. Ketika seorang santri mendapat kesulitan, teman mereka tak akan segan untuk membantu. Misalnya ada santri yang sedang sakit dan harus dibawa kerumah sakit, santri lain akan segera membantu dan akan menjaganya secara bergantian. Karena kehidupan di dalam Pesantren akan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi. Di dalam Pesantren semuanya adalah keluarga sehingga ketika ada yang sedang membutuhkan maka santri lain akan siap membantunya.
5. Menjadikan pribadi lebih baik
Pesantren bukanlah perusahaan jasa dimana apabila kita masuk didalamnya dijamin membuat kita menjadi hebat. Tetapi Pesantren adalah tempat dimana kita bisa berlomba-lomba menimbah ilmu agama, sehingga hidup kita jauh lebih baik. Jadi, dari Pesantrenlah kita bisa belajar lebih banyak hal lagi. Disana, selain seorang santri wajib mempelajari ilmu dunia misalnya sains dan lain sebagainya. Di Pesantren juga di ajarkan untuk mempelajari ilmu akhirat. Menjadikan kita tidak hanya baik dimata manusia akan tetapi juga baik dimata Allah. Seorang santri akan di gembleng dengan pendidikan agama. Menjadikan mereka mendapatkan pondasi agama yang kuat. Setelah meninggalkan Pesantren, mereka tidak akan menyesal pernah hidup di dalam tempat yang sering di sebut penjara suci itu.
Jadi jangan takut untuk menjadi seorang santri.
Ayo nyantri !
by :https://www.hipwee.com/opini/siapa-bilang-masuk-pesantren-itu-mimpi-buruk-ayo-jangan-takut-nyantri/